Jumat, 28 Oktober 2016

Manusia dan Tanggungjawab



“MANUSIA DAN TANGGUNGJAWAB”

Pada dasarnya manusia dan tanggungjawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan Tuhan dan merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal.

            Sedangkan tanggungjawab menurut Drs Suryadi MP adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Tanggungjawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggungjawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu.

Dari segi filsafat, ada tiga unsur yang mendukung suatu tanggungjawab, yaitu: (1) kesadaran, di mana seseorang baru dapat dimintai pertanggungjawaban apabila ia sadar akan perbuatanya, (2) kecintaan, di mana rasa cinta akan menimbulkan kepatuhan dan juga kerelaan untuk berkorban, dan (3) keberanian, di mana tidak adanya sikap ragu-ragu dan takut akan konsekuensi dari tindak perbuatan. Tanggungjawab juga dapat dicontohkan seperti ini : Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar, bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah bertanggung jawab atas bebannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadarnya.

Adapun macam-macam tanggungjawab, yaitu :
1.   Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Yang artinya, menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan diri sebagai manusia pribadi. Contohnya saja, apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
2.   Tanggungjawab terhadap manusia atau masyarakat
Yang artinya, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain, baik itu antar individu dengan individu maupu individu dengan kelompok. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contohnya saja, Seorang ketua RT/RW harus bertanggungjawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.
3.   Tanggungjawab terhadap lingkungan
     Yang artinya, manusia harus bertanggungjawab atas kelestarian lingkungannya agar terciptanya lingkungan hidup yang baik, teratur, dan juga sehat. Contohnya dapat dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan dan menghidari perbuatan lainnya yang merusak lingkungan
4.   Tanggungjawab terhadap Tuhan
     Yang artinya, manusia diciptakan oleh Tuhan pasti didasari dengan rasa tanggung jawab, dan manusia dituntut untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah atas perbuatannya. Selain itu, manusia juga harus menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Contohnya, Setiap umat islam harus beranggung jawab dengan agamanya dengan menjalankan perintah-peintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, mengaji, berpuasa, dan kegiatan agama lainnya.

Berikutnya, wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian, pengorbanan dan juga kesadaran. Pengabdian, pegorbanan dan kesadaran adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga.  Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.

Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang semata-mata tulus ikhlas. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Dan yang terakhir kesadaran. Kesadaran adalah keinsafan atas perbuatan. Dengan adanya kesadaran maka kita lebih dapat menghargai orang lain. Kita juga harus lebih memerhatikan tentang moral sehingga dalam kita melakukan sesuatu tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain, selama kita dapat menghormati orang lain tentunya orang lain juga akan dapat menghormati kita.
Jadi, tanggungjawab, pengabdian, pengorbanan, dan juga kesadaran merupakan hal yang sangat penting. Ke empat unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Dengan mengetahui tentang ini, semoga saja kita lebih bertanggung jawab dalam segala tindakan dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.