“MANUSIA DAN TANGGUNGJAWAB”
Pada dasarnya manusia dan tanggungjawab
itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Manusia
adalah makhluk sosial, dimana manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari
orang lain. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan Tuhan dan merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi
ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia
dapat menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal.
Sedangkan
tanggungjawab menurut Drs Suryadi MP adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun
tidak di sengaja. Tanggungjawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Tanggungjawab
bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap
manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung
jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu.
Dari segi filsafat, ada tiga
unsur yang mendukung suatu tanggungjawab, yaitu: (1) kesadaran, di mana
seseorang baru dapat dimintai pertanggungjawaban apabila ia sadar akan
perbuatanya, (2) kecintaan, di mana rasa cinta akan menimbulkan kepatuhan dan
juga kerelaan untuk berkorban, dan (3) keberanian, di mana tidak adanya sikap
ragu-ragu dan takut akan konsekuensi dari tindak perbuatan. Tanggungjawab
juga dapat dicontohkan seperti ini : Seorang mahasiswa
mempunyai kewajiban belajar, bila belajar,
maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah
bertanggung jawab atas bebannya. Sudah
tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung
jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadarnya.
Adapun macam-macam tanggungjawab,
yaitu :
1.
Tanggungjawab terhadap diri
sendiri
Yang artinya, menentukan
kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
diri sebagai manusia pribadi. Contohnya saja, apabila kita
berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita
harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti
kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
2.
Tanggungjawab terhadap manusia
atau masyarakat
Yang artinya, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain,
sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain, baik itu antar individu dengan individu maupu individu dengan kelompok. Sehingga
dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contohnya saja, Seorang ketua RT/RW harus
bertanggungjawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga,
harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam
masyarakat.
3.
Tanggungjawab terhadap lingkungan
Yang
artinya, manusia harus bertanggungjawab atas kelestarian lingkungannya agar
terciptanya lingkungan hidup yang baik, teratur, dan juga sehat. Contohnya
dapat dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan
dan menghidari perbuatan lainnya yang merusak lingkungan
4.
Tanggungjawab terhadap Tuhan
Yang
artinya, manusia diciptakan oleh Tuhan pasti didasari dengan
rasa tanggung jawab, dan manusia dituntut untuk tahu mana yang benar dan mana
yang salah atas perbuatannya. Selain itu, manusia juga harus menjalani
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Contohnya, Setiap umat
islam harus beranggung jawab dengan agamanya dengan menjalankan
perintah-peintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, mengaji, berpuasa, dan
kegiatan agama lainnya.
Berikutnya, wujud tanggungjawab
juga berupa pengabdian, pengorbanan dan juga kesadaran. Pengabdian, pegorbanan dan kesadaran adalah
perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk
mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia
tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai
ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti
penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab
kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban
yang berarti suatu pemberian yang didasarkan atas
kesadaran moral yang semata-mata tulus ikhlas. Perbedaan antara pengabdian dan
pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengabdian lebih
banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada
pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam
pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut
pengabdian.
Dan yang terakhir kesadaran.
Kesadaran adalah keinsafan atas perbuatan. Dengan adanya kesadaran maka kita lebih
dapat menghargai orang lain. Kita juga harus lebih memerhatikan tentang moral
sehingga dalam kita melakukan sesuatu tidak melanggar hak dan kewajiban orang
lain, selama kita dapat menghormati orang lain tentunya orang lain juga akan
dapat menghormati kita.
Jadi, tanggungjawab, pengabdian,
pengorbanan, dan juga kesadaran merupakan hal yang sangat penting. Ke empat
unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Dengan
mengetahui tentang ini, semoga saja kita lebih bertanggung jawab dalam segala
tindakan dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.